Tentang penduduk asli diKalimantan ini, ada bermacam-macam pendapat menurut pengarang sejarah:
1. Menurut Van Lejnden, Schwaner, Eari dan Van Eerde: Penduduk asli Kalimantan asalnya dari bangsa NEGRITOS (bangsa negeri kecil berambut keriting) yang datang dari kepulauan Pilipino dan Sulu.
Di zaman purba sekali bangsa Negritos selalu mengembara di seluruh kepulauan Indonesia. Dari kepulauan Pilipino dan Sulu bangsa Negritos sampai di Pulau Kosong (sekarang Kalimantan) dan dianggap sebagai penduduk asli (Dayak).
2. Logan, pengarang Etnology of the Ind. Arcpipel mengatakan: Yang kebanyakan disebut orang penduduk asli di Kalimantan, yaitu bangsa Laos, yang berasal dari Hindia Muka dan Kamboja, kemudian menyusul bangsa Anam, Hindu dan Cina turut berpindah tempat ke Pulau Kosong (kalimantan)
3. Jullus Kogel dan du Couret mengatakan: Penduduk asli di Kalimantan, yaitu orang Pari Ot.
4. Sejarah bangsa Tionghua yang diselenggarakan dalam permulaan abad VII, di zaman Kao-Tsoe (Tang Dynastie) mengatakan bahwa bangsa Dayak asalnya berasal dari keturunan Tionghua.
5. Tobias pengarang buku sejarah mengatakan : Penduduk asli di Borneo pada zaman purba yang disebut Dayak.
Menurut ahli sejarah Dr. Nieuwenhuis: Zaman purba sekali di pusat Kalimantan ada dua suku bangsa Dayak yang terbesar jumlah jiwanya:
a. Suku Dayak Ulu Ajar (Dayak Mandai), tinggal di simpang kanan Sungai Kapuas Buhang.
b. Suku Dayak Mandalam (Dayak Kajan), tinggal di simpang kiri Sungai Buhang.
Setelah beberapa lamanya mereka diam berkumpul pada satu tempat, maka akhirnya tempat kediaman mereka terpencil ke lain-lain tempat, maka sejak itu juga suku Dayak menjadi empat golongan yang terbesar, yaitu:
a. Oloh Ngaju, diam berkumpul di lingkungan Sungai Barito, Kapuas Kahayan (selainnya Oloh Ngaju yang terbesar juga jumlahnya Oloh Ma Anyan, Sihong, Patai, dan Siang Murung)
b. Kayaan Kejin (Po Kejin), diam berkumpul di sungai Mahakam, Bulungan, Berau (sungai Kelai dan Sega). Selain Suku Dayak Kayaan, yang juga diam di lingkungan tersebut antara lain Suku Dayak Modang, Wahau, Tunjung, Banua, Kenyah, Oma Long, Oma Alim, Orna Kulit, Oma Baka, Segai, Basap, dan Punan.
c. Iban (Heban), diam berkumpul di lingkungan Sungai Batang Lupar, Sarawak, dan Brunai. Selain dari suku Dayak Kalimantan Barat yang terbesar jumlahnya di antaranya Suku Dayak Embaluh. Suku Dayak yang diam di sekitar Sungai Batang Lupar, Sarawak dan Brunai ada dua macam:
1. Suku Dayak Pesisiran (Kuala)
2. Suku Dayak Udik
Suku Dayak Pesisiran turunan dari suku Bangsa Illanon yang mula-mula diam di Tampasuk di sebelah Utara-Barat Daya pulau Labuan. Suku Dayak Udik berasal Hindu yang berpindah tempat ke Pulau Kosong (Kalimantan).
d. Punan Ot (Menan Ot), diam berkumpul di udik sungai-sungai Barito, Buhang, Mahakam, Kayaan, Kelai, Sega, Kapuas, dan Kahayan.
Menurut catatan Dr. Kohibrugge dan Dr. Nieuwenhius ada 135 macamnya suku golongan Dayak yang diam di seluruh Kalimantan ini (Encyclopadie Mr. Dr. Paulus)
Di antara suku Dayak yang diam di udik sungai-sungai tersebut (pusat Kalimantan) terutama suku: Oloh Ot Danum, Menan Tering, Menan Ot, Pari Ot, Beketan (Bukitan) dan Bukat.
Sebelum bangsa luaran memasuki alam Dayak Kalimantan, penduduk asli memang sudah ada mempunyai peradaban-peradaban asli. Mereka sudah pandai bersawah, alat-alat perkakas kebutuhan hidup dibuat dari besi bikinan sendiri.
Maka oleh karena itu kultur asli suku bangsa Dayak terasing dari dunia luar (dunia Barat) maka kaum pendatang pada umumnya menyebut suku bangsa Dayak orang liar.
Sumber: cerita datu-datu terkenal kalimantan selatan.
1. Menurut Van Lejnden, Schwaner, Eari dan Van Eerde: Penduduk asli Kalimantan asalnya dari bangsa NEGRITOS (bangsa negeri kecil berambut keriting) yang datang dari kepulauan Pilipino dan Sulu.
Di zaman purba sekali bangsa Negritos selalu mengembara di seluruh kepulauan Indonesia. Dari kepulauan Pilipino dan Sulu bangsa Negritos sampai di Pulau Kosong (sekarang Kalimantan) dan dianggap sebagai penduduk asli (Dayak).
2. Logan, pengarang Etnology of the Ind. Arcpipel mengatakan: Yang kebanyakan disebut orang penduduk asli di Kalimantan, yaitu bangsa Laos, yang berasal dari Hindia Muka dan Kamboja, kemudian menyusul bangsa Anam, Hindu dan Cina turut berpindah tempat ke Pulau Kosong (kalimantan)
3. Jullus Kogel dan du Couret mengatakan: Penduduk asli di Kalimantan, yaitu orang Pari Ot.
4. Sejarah bangsa Tionghua yang diselenggarakan dalam permulaan abad VII, di zaman Kao-Tsoe (Tang Dynastie) mengatakan bahwa bangsa Dayak asalnya berasal dari keturunan Tionghua.
5. Tobias pengarang buku sejarah mengatakan : Penduduk asli di Borneo pada zaman purba yang disebut Dayak.
Menurut ahli sejarah Dr. Nieuwenhuis: Zaman purba sekali di pusat Kalimantan ada dua suku bangsa Dayak yang terbesar jumlah jiwanya:
a. Suku Dayak Ulu Ajar (Dayak Mandai), tinggal di simpang kanan Sungai Kapuas Buhang.
b. Suku Dayak Mandalam (Dayak Kajan), tinggal di simpang kiri Sungai Buhang.
Setelah beberapa lamanya mereka diam berkumpul pada satu tempat, maka akhirnya tempat kediaman mereka terpencil ke lain-lain tempat, maka sejak itu juga suku Dayak menjadi empat golongan yang terbesar, yaitu:
a. Oloh Ngaju, diam berkumpul di lingkungan Sungai Barito, Kapuas Kahayan (selainnya Oloh Ngaju yang terbesar juga jumlahnya Oloh Ma Anyan, Sihong, Patai, dan Siang Murung)
b. Kayaan Kejin (Po Kejin), diam berkumpul di sungai Mahakam, Bulungan, Berau (sungai Kelai dan Sega). Selain Suku Dayak Kayaan, yang juga diam di lingkungan tersebut antara lain Suku Dayak Modang, Wahau, Tunjung, Banua, Kenyah, Oma Long, Oma Alim, Orna Kulit, Oma Baka, Segai, Basap, dan Punan.
c. Iban (Heban), diam berkumpul di lingkungan Sungai Batang Lupar, Sarawak, dan Brunai. Selain dari suku Dayak Kalimantan Barat yang terbesar jumlahnya di antaranya Suku Dayak Embaluh. Suku Dayak yang diam di sekitar Sungai Batang Lupar, Sarawak dan Brunai ada dua macam:
1. Suku Dayak Pesisiran (Kuala)
2. Suku Dayak Udik
Suku Dayak Pesisiran turunan dari suku Bangsa Illanon yang mula-mula diam di Tampasuk di sebelah Utara-Barat Daya pulau Labuan. Suku Dayak Udik berasal Hindu yang berpindah tempat ke Pulau Kosong (Kalimantan).
d. Punan Ot (Menan Ot), diam berkumpul di udik sungai-sungai Barito, Buhang, Mahakam, Kayaan, Kelai, Sega, Kapuas, dan Kahayan.
Menurut catatan Dr. Kohibrugge dan Dr. Nieuwenhius ada 135 macamnya suku golongan Dayak yang diam di seluruh Kalimantan ini (Encyclopadie Mr. Dr. Paulus)
Di antara suku Dayak yang diam di udik sungai-sungai tersebut (pusat Kalimantan) terutama suku: Oloh Ot Danum, Menan Tering, Menan Ot, Pari Ot, Beketan (Bukitan) dan Bukat.
Sebelum bangsa luaran memasuki alam Dayak Kalimantan, penduduk asli memang sudah ada mempunyai peradaban-peradaban asli. Mereka sudah pandai bersawah, alat-alat perkakas kebutuhan hidup dibuat dari besi bikinan sendiri.
Maka oleh karena itu kultur asli suku bangsa Dayak terasing dari dunia luar (dunia Barat) maka kaum pendatang pada umumnya menyebut suku bangsa Dayak orang liar.
Sumber: cerita datu-datu terkenal kalimantan selatan.
Silahkan diklik!
No comments:
Post a Comment